{[['']]}
Dari sekian banyak itu, nama JNE sudah sangat terkenal di mindset para pelaku bisnis online di Indonesia. JNE telah menjelma menjadi tulang punggung (backbone) lalu lintas barang dagangan antara penjual dan pembeli. Karena itulah banyak juga pihak yang merasa diuntungkan namun tidak sedikit yang dirugikan. Lihat saja di Fans Page JNE Facebook, setiap kali ada post terbaru hampir dapat dipastikan akan ada balasan komentar pelanggan JNE yang merasa tidak puas atas pelayanan JNE. Atau jika kita browsing lebih lanjut, silahkan lihat juga puluhan surat pembaca di Kaskus, Detik dan Kompas yang isinya mayoritas mempertanyakan tentang status nasib barang kiriman mereka.
Dilema ini sebenarnya menarik karena mungkin sebagian dari pelanggan JNE belum terlalu paham mengenai proses pengiriman barang JNE dari awal sampai akhir sehingga akan menimbulkan keraguan dan ketidakpastian. Disini saya akan menjadi pihak netral dan sedetail mungkin menjelaskan mengenai proses pengiriman barang JNE.
Sebelum kita masuk ke proes pengiriman barang JNE, kita terlebih dulu harus tahu layanan paket apa yang kita gunakan. Saat ini JNE menawarkan 3+1 paket populer untuk para pelanggannya antara lain,
Services | Penjelasan Singkat |
---|---|
YES (Yakin Esok Sampai) | Kiriman anda akan dikiriman keesokan harinya. (Max 1x24 jam) |
REG (Reguler) | Kiriman anda akan dikirimkan maksimal 2-3 hari kerja. (Tergantung dari wilayah/daerah alamat pengiriman) |
OKE (Ekonomi) | Kiriman anda akan dikirim maksimal 4-7 hari kerja. (Tergantung dari wilayah/daerah alamat pengiriman) |
CTC (City to City) | Paket ini biasanya khusus untuk pengiriman intra kota yang masih berada dalam satu kawasan. Proses pengiriman 1-2 hari kerja. |
Setelah mengetahui jenis layanan ada baiknya kita memahami flow chart atau alur proses pengiriman barang JNE dari agen/sub agen/counter sampai ke tangan penerima akhir. Berikut alur prosesnya,
Terlihat di flow chart data diatas setidaknya akan ada 6 sampai dengan 8 tahapan proses pengiriman sampai akhirnya barang tiba di alamat penerima. Dari semua tahapan diatas pastilah akan ada keterlambatan (delay) proses tergantung dari kondisi real di lapangan bukan di sistem JNE. Misalkan pengirim mengirimkan paket dari sub agen maka akan ada proses pengantaran barang dari agen sampai ke kantor cabang JNE dan itu memerlukan waktu terlebih jika paket dikirimkan pada waktu sore hari maka kemungkinan keesokan harinya baru akan diproses JNE Cabang. Selanjutnya untuk penerima, jika alamatnya terletak di luar ibukota provinsi atau kabupaten maka hampir dapat dipastikan barang akan tertahan dulu di kantor cabang atau agen/perwakilan JNE sebelum didistribusikan.
Ketika kita telah memahami proses alur diatas dan merasa kenapa pengiriman masih juga lambat mungkin bagi pengirim perlu juga untuk mengetahui tingkatan kantor JNE karena akan mempengaruhi proses lamanya barang tersebut dikirim.
Kantor | Pengirim | Penerima |
---|---|---|
Cabang | Tempat akhir dari semua distribusi barang kiriman yang diperoleh dari perwakilan, sub agen, dan agen. Di kantor inilah barang dipilah-pilah berdasarkan alamat tujuan, jenis layanan, packaging paket. Penginputan database AWB. OK status manifested siap untuk dikirimkan via udara atau darat. | Tempat akhir barang yang tiba dari seluruh penjuru JNE. Proses peng-update-an AWB. Distribusi barang ke alamat tujuan akhir via agen. OK status Received In Destination. Barang kiriman siap diantar oleh kurir dalam kota cabang. |
Agen | Tempat menampung barang kiriman dari suatu area wilayah tertentu. Disini barang hanya ditumpuk saja menunggu proses Pick-Up dari petugas JNE Kantor Cabang. Untuk agen besar proses Pick-Up bisa dilakukan siang/sore dan malam hari untuk dibawa ke kantor cabang. | Tempat menampung barang hasil distribusi kantor cabang untuk agen yang berada di luar kota (beda kabupaten). Jika agen besar biasanya ada kurir pengantar barang. Agen kecil barang diambil sendiri oleh penerima. |
Sub Agen | Tempat menampung barang kiriman dari area terkecil. Biasanya sub agen hanya memberikan AWB manual tulisan. Proses paling lama jika kita mengirimkan dari sini karena harus menunggu pick up agen atau cabang langsung. | Tempat menampung barang hasil distribusi agen. Sub agen ini biasanya merupakan perwakilan terkecil dan berada di kecamatan atau kelurahan. Proses pengiriman hanya via telepon atau SMS. Tidak ada kurir (mayoritas). |
Sebenarnya dari semua itu proses pengiriman dari kantor cabang ke kantor cabang JNE lainnya relatif sangat cepat biasanya sekitar 1 hari barang sudah sampai karena pengiriman menggunakan jasa angkutan udara. Selama ini barang lama dikirimkan karena barang tertahan di kantor cabang. Logikanya adalah jika misalkan ada 3 paket REG yang akan dikirimkan dari kantor cabang ke agen JNE di kabupaten lain dengan jarak 100 km apakah 3 paket tersebut akan dikirimkan juga? Tentunya tidak karena akan menunggu paket lainnya yang satu tujuan dengan agen tersebut untuk menghemat biaya transportasi dan waktu. Itulah dilema untuk alamat di luar kota.
Selain itu pertimbangkan juga dengan loading kerja para karyawan JNE Pusat dan Cabang. Dalam 1 hari kerja saja untuk cabang besar proses inbound dan outbond kiriman bisa puluhan kali. Bagi sebagian orang, pengiriman paket sampai ke depan pintu rumah memang harus namun jika keadaan mendesak tidak salahnya kita mendatangi kantor cabang atau agen untuk mengambil sendiri paket tersebut. Karena pada umumnya kebanyakan paket kiriman menumpuk di warehouse (gudang) JNE Cabang.
Bagi para pengirim sebelum melakukan komplain harap dilihat jadwal pengiriman barang JNE, apakah kita masuk ke pengiriman pertama atau kedua? Pengiriman pertama biasanya dilakukan pukul 15:00 WIB dimana semua barang yang diterima dibawah jam tersebut akan dikirimkan pada hari itu juga. Pengiriman kedua dilakukan pada pukul 23:00 WIB dimana estimasi barang akan sampai ke tujuan berikutnya pasti esok harinya dan pengiriman kedua ini yang sering di komplain oleh para pelanggan. Itu pengiriman barang (manifested) dari kantor cabang dan perhatikan juga jam-jam pick-up jika anda mengirimkan dari agen atau sub agen JNE.
Salah satu solusi untuk dapat terus melacak status pengiriman kita adalah dengan cek Airway Bill (AWB)/Connote kita. Pastikan data terinput benar dan tidak ada Misroute (untuk sebagian kasus antara data di paket kiriman dan AWB online terkadang berbeda). JNE selalu melihat alamat pada paket atau transkrip AWB kita dan tidak selalu data AWB disistem. Untuk lebih jelasnya berikut detail keterangan status pengiriman JNE yang ada di situs online-nya,
Status | Keterangan |
---|---|
Manifested | Barang baru didaftarkan di kantor JNE asal pengiriman. |
On Process | Barang sedang dalam proses pengiriman/perjalanan. |
On Transit | Barang sedang transit di kota tertentu. |
Received On Destination | Barang telah sampai di kota tujuan dan akan dikirim ke alamat tujuan. |
Delivered | Barang telah diterima di alamat yang dituju dan biasanya tertera nama penerima barang tersebut. |
Criss Cross | Barang kiriman tertukar. |
Cnee Unknown | Nama penerima tidak dikenal saat dilakukan pengantaran ke alamat tujuan. |
AU To OPS | Antar ulang/serah terima dari bagian undelivery (bagian yang menangani kiriman yang bermasalah) ke bagian operasional untuk dilakukan pengantaran ulang ke alamat tujuan yang lebih lengkap dan jelas. |
AU (Antar Ulang) | Barang diantar ulang karena tidak sempat terantar pada hari sebelumnya. |
Redelivery | Antar ulang. |
BA (Bad Address) | Alamat tidak lengkap/jelas, kurang RT/RW, kelurahan, nomor rumah, gang, dsb. |
MR (Misroute) | Salah antar, salah kirim atau salah jalur. |
Closed Once Delivery Attempt | Kurir telah datang tetapi rumah alamat penerima tutup/kosong. |
Nah, secara keseluruhan sebenarnya proses pengiriman barang oleh JNE ini sederhana namun didalamnya banyak sekali proses administrasi yang tidak kelihatan dan terkadang malah memperlambat pengiriman itu sendiri. Kita sebagai konsumen memang diharapkan kritis dan selalu mengawasi pergerakan barang kiriman agar tidak menunggu terlalu lama akan tetapi apakah kita sudah melaksanakan proses diatas dengan benar juga? Seperti menuliskan alamat tujuang yang jelas, memberikan nomor telepon penerima, memperhatikan jadwal pengiriman barang dan mengasuransikan barang kita untuk alasan keamanan.
Semua proses diatas tentunya mengandung resiko dan bisa saja terjadi kekeliruan terhadap barang kita. Apabila hal itu menimpa kita, gunakan media komunikasi pelanggan JNE atau kalau perlu datangi langsung kantor tersebut untuk cross check dan jika semua belum berhasil gunakan surat pembaca di media cetak dan media online. Tinggal bagaimana kita menyikapinya secara bijak.
Posting Komentar